Rabu, 16 Juni 2010

To Be Young On Top


 

2.1 Sekilas Tentang Generasi Muda

Pemuda adalah golongan manusia-manusia muda yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan ke arah yang lebih baik, agar dapat melanjutkan dan mengisi pembangunan yang kini telah berlangsung. Pemuda di Indonesia dewasa ini sangat beraneka ragam, terutama bila dikaitkan dengan kesempatan pendidikan. Keragaman tersebut pada dasarnya tidak mengakibatkan perbedaan dalam pembinaan dan pengembangan generasi muda.

Proses kehidupan yang dialami oleh para pemuda Indonesia setiap hari baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat membawa pengauh yang besar pula dalam membina sikap untuk dapat hidup di masyarakat. Proses demikian bisa disebut dengan istilah sosialisasi. Proses sosialisasi itu berlangsung sejak anak ada di dunia dan terus akan berproses hingga mencapai titik kulminasi.

2.1.1 Pemuda Indonesia

Pemuda dalam pengertiannya adalah manusia-manusia muda, akan tetapi di Indonesia ini sehubungan dengan adanya program pembinaan generasi muda maka pengertian pemuda diperinci dan tersurat dengan pasti. Ditinjau dari kelompok umur, maka pemuda Indonesia adalah sebagai berikut :

Masa bayi                    : 0 – 1 tahun

Masa anak                   : 1 – 12 tahun

Masa Puber                  : 12 – 15 tahun

Masa Pemuda              : 15 – 21 tahun

Masa dewasa               : 21 tahun ke atas

Dilihat dari segi budaya atau fungsionalnya maka dikenal istilah anak, remaja dan dewasa, dengan perincian sebagai berikut :

Golongan anak : 0 – 12 tahun

Golongan remaja          : 13 – 18 tahun

Golongan dewasa         : 18 atau 21 tahun ke atas

Usia 0-18 tahun merupakan sumber daya manusia muda, 16 – 21 tahun ke atas dipandang telah memiliki kematangan pribadi dan 18 atau 21 tahun ke atas adalah usia yang telah diperbolehkan untuk menjadi pegawai baik pemerintah maupun swasta.

Dilihat dari segi ideologis politis, generasi muda adalah mereka yang berusia 18 – 30 – 40 tahun, karena merupakan calon pengganti generasi terdahulu.

Pengertian pemuda berdasarkan umur dan lembaga serta ruang lingkup tempat pemuda berada terdiri atas 3 kategori yaitu :

1.      Siswa, usia antara 6 – 18 tahun, masih duduk di bangku sekolah.

2.      Mahasiswa usia antara 18 – 25 tahun berada di perguruan tinggi dan akademi.

3.      Pemuda di luar lingkungan sekolah maupun perguruan tinggi yaitu mereka yang berusia 15 – 30 tahun keatas.

Akan tetapi, apabila melihat peran pemuda sehubungan dengan pembangunan, peran itu dibedakan menjadi dua yaitu :

1.      Didasarkan atas usaha pemuda untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan-tuntutan lingkungan. Pemuda dalam hal ini dapat berperan sebagai penerus tradisi dengan jalan menaati tradisi yang berlaku.

2.      Didasarkan atas usaha menolak menyesuaikan diri dengan  lingkungan. Peran pemuda jenis ini dapat dirinci dalam tiga sikap, yaitu : pertama jenis pemuda “pembangkit” mereka adalah pengurai  atau pembuka kejelasan dari suatu masalah sosial. Mereka secara tidak langsung ikut mengubah masyarakat dan kebudayaan. Kedua, pemuda nakal. Mereka tidak berniat mengadakan perubahan, baik budaya maupun pada masyarakat, tetapi hanya berusaha memperoleh manfaat dari masyarakat dengan melakukan tindakan menguntungkan bagi dirinya, sekalipun dalam kenyataannya merugikan orang lain. Ketiga, pemuda radikal. Mereka berkeinginan besar untuk mengubah masyarakat dan kebudayaan lewat cara-cara radikal atau bisa disebut sebagai  revolusioner.

Kedudukan pemuda dalam masyarakat adalah sebagai makhluk moral, makhluk sosial. Artinya beretika, bersusila, dijadikan sebagai barometer moral kehidupan bangsa dan pengoreksi. Sebagai mahluk sosial artinya pemuda tidak dapat berdiri sendiri, hidup bersama-sama, dapat menyesuaikan diri dengan norma-norma, kepribadian, dan pandangan hidup yang dianut masyarakat. Sebagai mahluk individual artinya tidak melakukan kebebasan sebebas-bebasnya, tetapi disertai rasa tanggung jawab terhadap diri sendiri, terhadap masyarakat, dan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

2.1.2 Sosialisasi Pemuda

Melalui proses sosialisasi, seorang pemuda akan terwarnai cara berpikir dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya. Dengan demikian, tingkah laku seseorang akan dapat diramalkan. Dengan proses sosialisasi, seseorang menjadi tahu bagaimana ia mesti bertingkah laku di tengah-tengah masyarakat dan lingkungan budayanya. Dari keadaan tidak atau belum tersosialisasi, menjadi manusia masyarakat dan beradab. Kedirian dan kepribadian melalui proses sosialisasi dapat terbentuk. Dalam hal ini sosialisasi diartikan sebagai proses yang membantu individu melalui belajar dan menyesuaikan diri, bagaimana cara hidup dan bagaimana cara berpikir kelompoknya agar dapat berperan dan berfungsi dalam kelompoknya. Sosialisasi merupakan salah satu proses belajar kebudayaan dari anggota masyarakat dan hubungannya dengan sistem sosial.

Proses sosialisasi banyak ditentukan oleh susunan kebudayaan dan lingkungan sosial yang bersangkutan. Berbeda dengan inkulturasi yang mementingkan nilai-nilai dan norma-norma kebudayaan dalam jiwa individu, sosialisasi dititikberatkan pada soal individu dalam kelompok melalui pendidikan dan perkembangannya. Oleh karena itu proses sosialisasi melahirkan kedirian dan kepribadian seseorang. Kedirian (self) sebagai suatu produk sosialisasi, merupakan kesadaran terhadap diri sendiri dan memandang adanya pribadi orang lain di luar dirinya. Kesadaran terhadap diri sendiri membuat timbulnya sebutan “aku” atau “saya” sebagai kedirian subyektif yang sulit dipelajari. Asal mula timbulnya kedirian :

1.      Dalam proses sosialisasi mendapat bayangan dirinya, yaitu setelah memperhatikan cara orang lain memandang dan memperlakukan dirinya. Misalnya ia tidak disukai, tidak dihargai, tidak dipercaya; atau sebaliknya, ia disayangi, baik budi dan dapat dipercaya.

2.      Dalam proses sosialisasi juga membentuk kedirian yang ideal. Orang bersangkutan mengetahui dengan pasti apa-apa yang harus ia lakukan agar memperoleh penghargaan dari orang lain. Bentuk-bentuk kedirian ini berguna dalam meningkatkan ketaatan anak terhadap norma-norma social.

Meraih posisi puncak di usia muda adalah prestasi tersendiri. Namun, diperlukan syarat khusus. Di antaranya: terus belajar dan tak berpuas diri. Dari sisi internal, anak-anak muda akan terus dituntut memperkuat 3C: competency, capacity dan capability. Anak-anak muda harus terus memperbesar kompetensi, kapasitas dan kapabilitas dirinya.

Untuk meningkatkan tiga hal tersebut, David Utama, Presiden Direktur PT GE Indonesia, menyarankan setiap individu memahami apa saja yang menjadi kebutuhan pengembangan kemampuan diri (development needs) masing-masing dan membangun hubungan yang baik dengan pihak-pihak yang terkait dengan pekerjaan yang ada di dalam dan luar organisasi.

Salah satu strategi terpenting dalam meraih sukses adalah mencari tahu dan mempelajari apa yang telah dilakukan oleh orang-orang yang telah berhasil meraih sukses. Teruslah mencari tahu dan belajar dari pengalaman mereka, sampai Anda mampu meraih kesuksesan seperti mereka.

Belajarlah setiap detik dari semua yang kita jalani, hadapi dan temui yang didapat mulai dari cara formal sampai informal. Itu adalah sarana yang paling manjur untuk meningkatkan dan mengasah kompetensi, kapasitas dan kapabilitas diri. Jadi, kuncinya, “Wilingness to learn from everything, everyone and everywhere.” Jika perlu “Milikilah mentor.” Artinya, memiliki coach untuk berbagi dan bertanya, tempat menyerap ilmu yang belum dipahami.

Belajar, belajar dan terus belajar. Itulah cara untuk memperbesar kompetensi, kapasitas dan kapabilitas. Ini penting karena mereka yang ingin menjadi young on top akan selalu menghadapi 2C lainnya: change dan challenge yang datang dari segala penjuru, baik bersifat bisnis maupun nonbisnis. Mereka akan terus ditantang oleh situasi dan kondisi. Bila kompetensi, kapasitas dan kapabilitas jauh lebih kecil dibanding perubahan serta tantangan yang dihadapi, tentu saja mereka akan sukar menapak jenjang yang lebih tinggi.

Dalam konteks belajar ini, menurut Sylvina Savitri, Konsultan Senior EXPERD, kemampuan melakukan self-assessment akan sangat bermanfaat. “Kenalilah kekuatan dalam diri, dan fokuskan kekuatan tersebut.” Kemudian, targetkan apa yang akan dikembangkan, seberapa jauh akan ditingkatkan, apa ilmu baru yang akan mulai dipelajari, dan apa kebiasaan buruk yang akan ditinggalkan. “Dengan adanya target, kita bisa lebih mudah menemukan di mana dan bagaimana akan mempelajarinya.”

Disinilah dibutuhkan “C” yang lain, yakni character yang mendukung. Diantaranya: sikap rendah hati, open mind serta semangat untuk terus mau belajar dan berkembang menyesuaikan diri dengan segala perubahan. Termasuk, berani menerima kritik atau saran apa pun meski tidak enak didengar. Berdasarkan pengalaman mereka yang berhasil terus berprestasi, musuh untuk menumbuhkan karakter yang positif ini berada di dua titik: confidence dan complacency, rasa berpuas diri.

Pada sisi confidence, anak-anak muda bisa terlalu percaya diri, atau kurang percaya diri. Biasanya rasa tidak percaya diri muncul karena merasa jam terbang masih rendah, dan pengalaman yang kurang. “Perasaan ini yang harus dilawan. Harus senantiasa menumbuhkan courage. Keberanian untuk mengambil tindakan, memulai langkah, mengambil keputusan,” kata Sylvina.

Sementara itu pada sisi complacency, berdasarkan beberapa pengalaman kawan-kawan seumurannya, godaan terbesar pada posisi mereka yang merasa sudah meraih sukses adalah perasaan mudah puas dengan posisi yang banyak memberikan materi dan prestise. Lalu, darah muda kadang bisa menjadi sangat agresif dalam mengambil sebuah keputusan bisnis. Maka dari itu, jangan mudah terlena pada zona kenyamanan.

Menumbuhkan karakter positif untuk senantiasa belajar dan menjauhi zona kenyamanan agar kapasitas, kompetensi dan kapabilitas terus meningkat adalah keharusan bagi anak-anak muda yang ingin menjadi young on top. Akan tetapi, ada kalanya situasi organisasi tidak mendukung, terutama di kultur yang masih memandang usia sebagai faktor bagi seorang pemimpin.

Temukan lingkungan yang cocok, yang meryt system. Pilihlah organisasi yang memiliki HR system yang berorientasi help and passion with people development dan berpengalaman mencetak para great people. Menurutnya, lingkungan yang seperti ini penting karena keberhasilan individu untuk terus berkembang tak bisa dilepaskan dari adanya proses grooming talent yang dilakukan secara formal ataupun informal.

2.2  Young On Top

Young On Top dapat diartikan sebagai anak-anak muda berprestasi yang berada di puncak takhta. Pada saat sekarang ini, sudah banyak dari kalangan usia muda yang menjadi pemimpin, punya otoritas dan pemegang tanggung jawab terbesar di dalam organisasinya. Mereka memimpin ratusan atau bahkan ribuan karyawan, yang bisa jadi banyak diantaranya berusia dua kali lipat dari usianya.

Menurut SWA, Young On Top terbagi ke dalam empat kategori besar, yaitu :

1.      Mereka yang menduduki posisi puncak di dalam perusahaan yang bukan miliknya. Jadi, mereka berlatarbelakang professional murni.

2.      Mereka yang sukses dengan perusahaan keluarganya, yang dibangun oleh generasi sebelumnya baik itu ayah atau kakeknya.

3.      Mereka yang sukses di dalam bisnis yang mereka rintis sendiri (entrepreneur).

4.      Mereka yang sukses di dalam bisnis keluarga dan sekaligus juga di dalam bisnis milik sendiri.

Pembagian Young On Top di atas dan tentang siapa saja yang masuk ke dalam kategori tersebut dapat di lihat dalam tabel di bawah ini.

 

 

Tabel 1

100 Indonesia Youngters versi majalah SWA

PROFESIONAL

NAMA

LAHIR / USIA

JABATAN

1.      Adrian A. Gunadi

Jakarta 1976

Direktur PT Bank Muamalat Indonesia

2.      Alino Sugianto

Manado, 25 September 1970

Country Manager Sony Ericson Indonesia

3.      Anton Harjanto

18 Juni 1973

Direktur Pengembangan PT Unilever

4.      Anies Baswedan

1972

Rektor Universitas Paramadina

5.      Andri Rukminto

9 November 1970

Direktur Utama AAA Securities

6.      Adrian Syarkawi

38 Tahun

Presiden Direktur Gen FM

7.      Adrian Tirtadjaja

30 Tahun

General Manager Lexus Indonesia

8.      Benjamin Soemartopo

 

38 Tahun

Managing Partner Mc Kinsey & Company di Indonesia

9.      Billy Boen

13 Agustus 1980

CEO Jakarta International Management, CEO Jakarta International Consulting, Direktur Rolling Stone di Indonesia

10.  Caesario Parlindungan

Balikpapan, 15 September 1979

Direktur Divisi Grocery – divisi terbesar di Carrefour

11.  Erwin Tenggono

37 Tahun

Direktur Pengelola PT Anugrah Argon Medica (AAM)

12.  Firmanzah Ph. D

7 Juli 1976

Dekan Fakultas Ekonomi UI Periode 2009-2013

13.  Frederica Widyasari Dewi (Kiki Widyasari)

35 Tahun

Direktur Pengembangan Usaha

14.  Gideon

1974

Direktur Keuangan United Tractors

15.  Hendra Nagunta

18 Desember 1976

GM Marine Products Shell Filipina

16.  Hero Yonovi Tjokroardi

1972

Managing Director PT Sarindo

17.  Iskandar Kunaefi

38 Tahun

Presdir Nestle & CEO PT Nestle Indofood Citra Rasa

18.  Iriawan Ibarat

38 Tahun

Presdir Goodyear Indonesia

19.  Jeffry Budiman

31 Tahun

Direktur Pengelola dm-idholland untuk Indonesia

20.  Jimmy Gani

15 September 1972

Direktur Utama Sarinah (Persero)

21.  Junas Miradiarsyah

29 Tahun

GM Radio Prambors Jakarta

22.  Liliek Sutanto

8 September 1975

Presiden Direktur PT Multi Prima Universal (penyewaan alat berat, anak usaha United Tractors)

23.  Ming Sunadi

36 Tahun

Country Manager Hitachi Data System Indonesia

24.  Pieter Iydian

Pontianak, 1973

Direktur & Country Manager Dell Global Indonesia

25.  Regina Karim

28 September 1970

Direktur Pemasaran Kesehatan Danone Indonesia

26.  Rico Usthavia Frans

39 Tahun

Country Marketing Head Citibank N.A

27.  Rully Oktavianto

Jakarta, 17 Oktober 1975

Direktur Pemasaran Pacific Link merangkap Direktur Damasa dan Komisaris Teluk Nada Kencana

28.  Sudiro Andi Wiguno

28 Februari 1978

Direktur Utama PT Dayaindo Reources International Tbk

29.  Yan Hendri Jauwena

1981

GM Departemen Penjualan& Operasional PT IDS Marketing Indonesia

30.  Wishnutama

4 Mei 1971

Direktur Utama Trans TV, Direktur Utama Trans 7

31.  Iwan Purnama

3 Mei 1970

Manajer Pengembangan Pasar regional Faber-Castel

32.  Ari Purnomo

12 Oktober 1973

Direktur Pemasaran Retail Banking Group Msahreq Bank di Qatar

33.  Budi Janto

39 Tahun

Marketing Director Castrol Indonesia

34.  Dion Sumedi

10 April 1071

Direktur Inovasi Komersial di Coca Cola System Filipina

35.  Hendra Lembong

32 Januari 1972

COO Trade Finance & Corporate Cash Management Deuthsche Bank London

36.  Andhi Sadha

36 Tahun

Managing Partner Media Specialist Activate

37.  Rocky Sugih

24 Oktober 1978

Direktur PT Intikeramik Alamsari Indonesia

38.  Sandy Lumy

12 November 1972

Country Manager Consumer Business Lenovo Indonesia

39.  Rian Kaslan

16 April 1976

Chief of Product and Marketing Wealth Management

40.  William Henley

11 Agustus 1971

Direktur Ekuitas Ritel PT CIMB – GK Sekurities Tbk

MELANJUTKAN BISNIS KELUARGA

41.  Anindya Bakrie

(putra Aburizal Bakrie)

10 November 1974

Presdir PT Bakrie Telecom dan Presdir ANTV

42.  Adisatrya Sulistyo

(putra Suryo Bambang Sulistio)

15 Mei 1974

Komandan Grup Satmarindo (GS) dan Ketua Umum BPD Hipmi Jaya

43.  Andrew Nugroho

(putra Alm. Sukyatno Nugroho, pendiri Es Teler 77)

1975

Pengelola Es Teler 77

44.  Agus Salim Pangestu

(anak sulung Prajogo Pangestu)

38 Tahun

Wakil Presiden Direktur Barito Pacific

45.  Anthony Akili

(anak sulung Rudy Akili, pendiri Smiling Tour)

Jakarta, 7 Agustus 1973

CEO Smailing Tour

46.  Azrul Ananda

(putra CEO Jawa Post Dahlan Iskan)

35 Tahun

Wakil Direktur Grup Jawa Pos

47.  Ciliandra Fanggiono

(putra Ciliandra Martias)

34 Tahun

CEO First Resources

48.  Darwin Leo

(putra Leo Chandra, pendiri PT Columbindo Perdana)

Medan 1975

Direktur Utama PT Columbimdo Perdana , Columbia

49.  Eiffel Tedja

(putri sulung Alexander Tedja)

37 Tahun

COO PT Pakuwon Darma

50.  Erick Thohir

(putra pengusaha Thohir)

35 Tahun

Presiden Direktur Grup Mahaka

51.  Fenny Djoko

(putri Djoko Susanto, pendiri Alfamart)

35 Tahun

Presiden Direktur PT Sumber Alfaria Trijaya

52.  Jeffri Darmadi

(putra Jan Darmadi)

35 Tahun

Presiden Direktur PT Jakarta Setiabudi International Tbk

53.  Medina L. Harjani

(putrid keluarga Latief)

38 Tahun

Presiden Direktur PT Pasaraya Tosersajaya

54.  Michael Hermawan

(putra pemilik Markplus & Co. Hermawan Kertajaya)

27 Agustus 1976

COO Markplus & Co

55.  Michael Sampoerna

(putra Keluarga HM Sampoerna)

33 Tahun

Komisaris Utama Sampoerna Agro

56.  Prajna Murdaya

(putra Siti Hartati Murdaya)

34 Tahun

Pemimpin Berca Retail Group

57.  Soegianto Nagaria

(putra pemilik Nagara Corporation)

Jakarta 1972

Direktur Manajerial pada Pengembangan bisnis, manajerial klub dan retail leasing  Summarecon

58.  Wulan Tilaar

(putri pemilik Martha Tilaar Group)

32 Tahun

Pemimpin Martha Tilaar Beauty Gallery

59.  Yeane Keet

(putri Lim Tjen Hong, pendiri Denpoo)

10 Agustus 1975

CEO PT Denpoo Mandiri Indonesia

60.  Agus Lasmono

(putra Sudwikatmono)

40 Tahun

Presiden Direktur Grup Indika

61.  Andi Haryadi

Bekasi, 20 Oktober 1974

Presiden Direktur Gondowangi Tradisional Kosmetika, produsen sampo Natur

62.  Francis Wanandi

38 Tahun

Direktur Penjualan dan Pemasaran PT Anugrah Pharmindo Lestari

BISNIS SENDIRI

63.  Adi Kusma (Biznet)

19 Juni 1976

Pemilik Biznet

64.  Ahmad Dhani

26 Mei 1972

Pemilik Republik Cinta Management, musisi, penulis lagu, piñata music dan produser Indonesia

65.  Andi Lim

23 September 1976

Pemilik PT Joop Fine Interiors

66.  Andreas Thamrin

1970

Pemilik Games Market dan Manajer Operasional Digitone Pty. Ltd.

67.  Andrew Darwis

20 Juli 1979

Pendiri sekaligus pemilik Kaskus

68.  Ario Pratomo

31 Juli 1985

Pemilik Unique Kargonize (perusahaan general sales and service agent (GSSA), menjual ruang kargo bagi penerbangan)

69.  Dewi Safitri Wahab

30 Tahun

Pemilik beberapa resto

70.  Hanto Djoko

1 September 1974

Pemilik PT Perkasa Internusa Mandiri, bergerak di bidang property

71.  Hendi Setiono

Surabaya, 30 Maret 1983

Direktur Utama PT Baba Rafi Indonesia

72.  Henry Indraguna

Bandung, 28 Agustus 1973

Pemilik dan pendiri Auto Bridal Indonesia, tempat cuci mobil busa salju

73.  Kanaya Tabitha

37 Tahun

Pemilik rumah mode Kanaya

74.  Manoj Punjabi

7 Desember 1972

Direktur Utama MD Entetainment

75.  Michael Wiluan

1976

Pemilik Infinite Frameworks (IF). Perusahaan di bidang animasi

76.  Oscar Lawalata

28 Tahun

Pemilik rumah mode PT Oscaroscar

77.  Ridwan Preasetyo

37 Tahun

CEO eBdesk

78.  Patric Waluyo

31 Tahun

CEO Northstar Pacific

79.  Teddy Khairuddin

19 April 1974

Presiden Direktur PT Sealand Logistic Services

80.  Wirya Witoelar

7 September 1977

Pemilik kelompok usaha PT Bros Indonesia

81.  Winfred Hutabarat

37 Tahun

Pemilik took buku Aksara

82.  Yoris Sebastian

5 Agustus 1972

Pendiri sekaligus pemilik OMG Creative Consulting

83.  Jureke Kusuma

31 Tahun

Pemilik beberapa usaha

84.  M. Satria Nugraha

Semarang, 29 September 1981

Pemilik CV Stranough Enterprise (produsen gitar listrik dan akustik)

85.  Sandy Ariyanti

28 Juli 1974

Pemilik Yafrio Indonesia

86.  Sakti Parantean

16 Februari1974

Pemilik Eksekutive Fictionary Media Technology (FMT)

87.  Nelly N. Afifi

Tahun 1977

Pemilik kerudung Taaj

88.  Yenny Widjaja

18 April 1979

Pemilik jasa Healthy Food Catering “The White Lotus”

89.  Yunie Jie

6 Juni 1977

Pemilik Jie Design

90.  Wahyu Aditya

4 Maret 1980

Pemilik hello Motion

91.  Wiryadi Lorens

Tahun 1977

Pemilik Oktagon

92.  Bram Hendrata

13 Juli 1977

Direktur pengelola restoran Grup Ismaya

93.  Fadil Fuad Basymeleh

6 November 1971

Pemilik PT Zahir Internasional

94.  Maria Reviani Hidaya

Jakarta, 8 Maret 1976

Pemilik Flame Wine & Grill Café

95.  Ridwan Kamil

Bandung, 4 Oktober 1971

Pemilik Urbane Indonesia

96.  Sarah Zafria

30 Desember 1973

Pemilik Kotta Interior Design (KID)

97.  Renata Rukminto

6 Desember 1984

Pemilik BIKAHOME

98.  Florin Subari

25 Tahun

Pemilik Pizza Boutique

99.  Sabbatha Rahzuardi

Jakarta, 28 Mei 1977

Pemilik Sabbatha

100.       Helen Chung

4 November 1977

Pemilik butik aksesoris Stroberi

Tuntutan dalam berbisnis pada dasarnya adalah berpacu dengan kecepatan kebutuhan masyarakat. Selain itu, kini telah banyak bermunculan industri-industri baru. Mulai dari bisnis media, kreatif, entertainment, hingga bisnis yang membutuhkan kecepatan eksekusi dan dinamika serta bisnis yang memerlukan pemikiran alternatif. Hal ini mengakibatkan kebutuhan terhadap orang-orang yang masih muda dan fresh menjadi tinggi. Anak muda yang dulu dianggap masih hijau dan tidak mengetahui apa-apa, kini bisa bebas mengeksplorasi diri hingga mencapai puncak.

Pada dekade 1980-an, anak muda yang ingin maju ke tingkat manajemen minimal harus mempunyai latar belakang finance dan marketing. Jika belum memiliki ke dua hal tersebut maka dianggap belum mampu untuk ke tingkat manajemen tersebut. Tetapi pada saat sekarang ini, jika mampu dan mempunyai tanggung jawab maka boleh menempati posisi tersebut.

Faktor-faktor yang memacu banyaknya Young On Top pada saat sekarang ini adalah :

a.       Dinamika bisnis bergerak semakin cepatsehingga membutuhkan kecepatan dalam eksekusi dan pengendalian.

b.      Tingkat pendidikan di kalangan muda sekarang jauh lebih bagus.

c.       Munculnya banyak profesi yang menuntut kehadiran anak muda sebagai pemimpin dan pelaksana.

d.      Masih banyaknya saluran media untuk pembelajaran sehingga anak muda bisa cepat menambah pengetahuan dan mendengar/melihat pengalaman orang lain termasuk jejaring sosial.

e.       Semakin banyaknya pusat pendidikan yang mampu mentransfer pengetahuan untuk akselerasi karier.

f.        Terjadi pergeseran paradigma di dikalangan pemilik (shareholder) bisnis sehingga kini mereka lebih mencari expert talent dibandingkan senior talent atau family connection.

2.3  Model Pendekatan Young On Top

           

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Berdasarkan model di atas maka dapat di lihat bahwa untuk mencapai posisi puncak pada saat usia muda dibutuhkan 9C yaitu Competency, Capacity, Capability, Character, Courage, No Complacency, Culture, Coach, Contribute sedangkan 2C lainnya adalah Change dan Challenge dimana para calon-calon Young On Top harus bisa mengalahkannya 9C tesebut.

 

 

1.      Competency

 Kompetensi adalah sesuatu yang ditunjukkan seseorang ketika mengerjakan sesuatu setiap hari. Fokusnya adalah perilaku di tempat kerja, bukan sifat-sifat kepribadian atau keterampilan dasar yang ada di luar tempat kerja ataupun di dalam tempat kerja. Kompetensi tidak hanya mencakup pengetahuan yang pasif.

2.      Capacity

Kapasitas adalah daya tampung, daya serap seseorang dalam menyimpan data-data atau informasi-informasi.

Kapasitas dari bahasa Belanda; capaciteit adalah:

a.       daya tampung, daya serap

b.      ruang atau fasilitas yang tersedia

c.      kemampuan (maksimal)

3.      Capability

Kapabilitas atau bisa juga disebut dengan kemampuan diri ini adalah kemampuam-kemampuan yang terdapat dalam setiap diri manusia.

4.      Character

Karakter adalah sifat manusia pada umumnya dimana manusia mempunyai banyak sifat yang tergantung dari factor kehidupannya sendiri. Untuk menjadi Young On Top dibutuhkan karakter-karakter seperti sikap rendah hati, open mined, semangat untuk terus mau belajar dan berkembang menyesuaikan diri dengan segala perubahan dan berani menerima kritik dan saran meski tidak enak didengar.

5.      Courage

Courage adalah keberanian untuk mengambil tindakan, memulai langkah dan mengambil keputusan.

6.      No Complacency

Complacency adalah rasa berpuas diri. Seseorang yang ingin mencapai Young On Top harus menjauhi hal ini. Godaan yang besar pada posisi ketika telah meraih kesuksesan adalah perasaan mudah puas dengan posisi yang banyak memberikan materi dan prestise. Maka dari itu, para calon Young On Top sebaiknya jangan mudah terlena pada zona kenyamanan.

7.      Culture

Untuk menjadi seorang Young On Top pada saat sekarang ini tidak terlepas dari kultur atau lingkungan yang cocok. Memilih organisasi yang memiliki HR system yang berorientasi help and passion with people development adalah penting, dikarenakan keberhasilan individu untuk terus berkembang tidak bisa dilepaskan dari proses grooming talent yang dilakukan secara formal maupun informal.

8.      Coach

Memiliki seorang mentor untuk tempat berbagi dan bertanya, tempat menyerap ilmu-ilmu yang belum dipahami. Pada tahun 1500-an, pengertian coach adalah seekor kuda penarik kereta yang mengantar orang dari mana mereka berasal ke tempat tujuan mereka. Tahun 1800-an, pengertian coach mengalami pergeseran makna dibidang atletik, sehingga pengertiannya menjadi seseorang yang menolong para atlet bergerak dari satu tempat ke tempat lain.

Pengertian coach meluas ke dunia musik, penceramah, serta seni akting dan bertujuan untuk meningkatkan keterampilan coachee (orang yang diberi coaching), menambah wawasan, mengarahkan fokus, dan membimbing mereka kepada tujuannya. Don Shula, seorang pakar dari Miami Dolphin Coach, mengatakan bahwa coach merupakan instruksi, disiplin dan ilham untuk melakukan pekerjaan secara lebih baik sesuai dengan cara meraka yang diberi coaching, sehingga sang coachee menjadi lebih kompeten, memiliki kepenuhan hidup, dan memiliki rasa percaya diri.

Di perusahaan-perusahaan besar maupun kecil, orang-orang dari berbagai jabatan harus belajar bagaimana seharusnya mereka menyesuaikan diri dengan perubahan, mengembangkan suatu gaya manajemen baru, membuat keputusan-keputusan bijaksana dan bekerja secara lebih efetif sesuai dengan pola kesibukan dan stress yang mereka hadapi.

Coaching didefinisikan sebagai seni dan praktek dalam membimbing seseorang atau kelompok, dari mana mereka sekarang ini berasal, menuju kompetensi yang lebih besar serta kepenuhan hidup sesuai dengan apa yang diharapkan.

Coaching membantu orang-orang yang saat ini berada dalam kondisi stagnasi, bingung, atau kehilangan hasrat (kurang gairah hidup) untuk mengembangkan dan menggali seluas-luasnya potensi, stamina, ide dan hasrat mereka, sehingga melalui coaching orang-orang tersebut ditolong untuk memperluas visi mereka, membangun rasa percaya diri, membuka potensi, menambah keterampilan dan mengambil langkah-langkah praktis menuju tujuan hidup mereka. Hal mana disiratkan oleh Rick Warren (pengarang buku “Purpose Driven Life”) bahwa manusia yang digerakkan oleh tujuan hidup untuk Tuhan akan mengalami kepenuhan hidup sejati.

9.      Contribute

Menunjukkan prestasi. Untuk menjadi seorang Young On Top lakukanlah great contribution agar ornag lain menilai bahwa mendapatkan posisi tersebut memang dikarenakan mempunyai kemampuan bukan karena hal-hal lain.

Seperti bola salju yang terus bergerak dan berputar terus-menerus, competency-capacity-capability harus terus diperbesar. Ketiganya harus diimbangi character positive, courage dan sikap no-complacency. Semuanya juga harus berada di dalam lingkungan (culture) yang menghargai meryt system dan contribution tanpa melihat usia. Untuk itu Coach (mentor) harus dimiliki.

Semuanya terus bergerak tiada henti. Membesar dari waktu ke waktu, karena mereka yang ingin menjadi Young On Top akan menapaki jalan-jalan terjal mendaki dengan change dan challenge yang terus menghadang. Bila 9C tidak lebih besar dari change-challenge, maka gerakan akan terhenti, tidak akan menapak puncak. Mungkin mundur, tetap di tempat atau malah jatuh.

 


BAB III
IMPLEMENTASI YOUNG ON TOP

 

 

 

3.1 Manoj Punjabi

3.1.1 Profil

Nama Lahir    : Manoj Punjabi

Lahir               : 8 Desember 1972 (umur 37) Jakarta, Indonesia

Pekerjaan       : Produser

Tahun aktif     : 2003 - sekarang

Pasangan        : Shania Lakhaiani

Anak               : Sairaa Punjabi, Nayla Punjabi dan Rehaan Punjabi

Orang tua       : Dhamoo Punjabi

Nama Manoj Punjabi tidak bisa dilepaskan dari dunia sinetron Indonesia. Ia adalah produser dari MD Entertainment yang dibangunnya pada September 2004.

Sejak kecil putra Dhamoo Punjabi ini memang sudah sudah menggilai film, dan hal ini juga ditunjang oleh background keluarganya yang bekerja di dunia film dan sinetron sejak tahun 1970-an. Kala itu, Manoj remaja suka bermain di kantor film milik keluarganya, Parkit Film yang ada di daerah Senen, dia suka memperhatikan bagaimana orang mengedit film. Dari sanalah ia tertarik pada film. Seusai menyelesaikan sekolahnya di Gandhi Memorial School, Jakarta, produser keturunan India yang lahir di Jakarta, 7 Desember 1972 silam, menimba ilmu di perusahaan Multivision, yang notabene juga milik keluarganya.

Dari tangan Manoj, tak terhitung sinetron yang telah ia hasilkan. Sebut saja Atas Nama Cinta, Azizah, Bawang Merah Bawang Putih, Bayu Cinta Luna, Benci Jadi Cinta, Chelsea, Cinta Bunga, Cinta Fitri, Cinderella, Hafizah, Hidayah, Kasih Dan Amara, Kesetiaan Cinta, Laila, Melati Untuk Marvel, Miranda, Suci, Rindu Milik Rangga, Terlanjur Cinta dan masih banyak lagi.

Prestasi Manoj gemilang sebagai produser, ketika memproduseri Bawang Merah Bawang Putih. Sinetron ini berhasil meraih rating teratas selama 30 minggu berturut-turut. Kala itu prestasinya adalah yang pertama oleh sebuah rumah produksi.

Dan sejak 2007, Manoj lewat MD Entertainment melebarkan sayapnya dengan produksi film. KALA, SUSTER NGESOT, AYAT-AYAT CINTA, NAMAKU DICK, BESTFRIEND?, OH BABY, CINLOK, SUKA MA SUKA, PREMAN IN LOVE adalah beberapa film yang ia hasilkan.

Berawal dari Manoj pulalah, yang berani menggunakan artis-artis muda dalam sinetron-sinetronnya. Langkah berani ini ia lakukan bukan lantaran ingin membayar murah honor-honor para pemain sinetronnya, melainkan ia memiliki target untuk mencetak bintang-bintang sebagai regenerasi.

Prestasi yang diraih MD Entertaiment tersebut tidak lepas dari peran CEO-nya, Manoj Punjabi. Karena, dibawah kepemimpinannyalah MD Entertaiment dapat menyelesaikan karya-karya besar tepat waktu tanpa harus mengorbankan sisi kualitas.

3.1.2 Implementasi Young On Top Pada Manoj Punjabi

I. Competency, Capacity dan Capability

a.      Competency

Semangat jiwa muda Manoj sangat terlihat kental di MD Entertaiment, sifatnya yang dinamis menjadi inspirasi para karyawannya yang 90% adalah anak-anak muda yang berusia dibawah 30 tahun. Dan pada awal berdirinya MD Entertaiment manoj langsung turun ke bawah untuk membentuk system yang menghargai.

Tidak hanya itu, sejak awal Manoj sudah menyiapkan bisnis yang dibangunnya menjadi bisnis yang besar. Ini dibuktikannya dengan membangun kantor yang cukuop besar dan megah di bilangan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Padahal, sebagian besar pelaku bisnis akan lebih memilih mengejar omset terlebih dahulu ketimbang harus mengeluarkan investasi besar hanya untuk gedung kantor. Akan tetapi, bagi Manoj sebagai orang yang bergerak di industri gaya hidup, penampilan gedung pun sangat penting.

Ia pun membuat perbedaan untuk produksi sinetronnya. Salah satunya, menciptakan warna yang berbeda dari sisi lighting, sehingga di layar kaca sinetron-sinetron yang dibuatnya terlihat berbeda dan terkesan lebih berkualitas. Menurutnya, untuk bisa meraih sukses di bisnis ini, kuncinya hanya satu, inovasi. Caranya, dengan membuat program-program yang berbeda dan bermutu. Contohnya saja ketika industri sinetron sedang ramai sinetron bergaya Betawi, MD Entertaiment justru keluar dengan sinetron legenda seperti Malin Kundang. Senetron ini pun akhirnya menjadi pionir dan sekaligus melahirkan tren baru.

b.      Capacity

Tidak hanya memproduksi sinetron. Manoj pun melebarkan sayapnya dengan memproduksi film perdananya, Kala pada tahun 2007. walupun film ini jeblok di pasaran namun Manoj tidak patah arang. Dan melalui film Ayat-ayat Cinta, MD pun menorehkan tinta emas di dunia perfilman indonesia. Selain itu, agar lebih serius di bisnis perfilman Manoj mendirikan MD Pictures untuk menaungi film yang diproduksinya.

c.       Capability

Manoj memang memiliki passion besar di dunia Entertaiment ini dibuktikan dengan permintaan manoj untuk masuk ke Multivision. Ia membantu mengembangkan Multi Image, sister company Multivision Plus milik pamannya, Raam Punjabi. Ia bertugas memasarkan laser disc. Akhir tahun 1995, Manoj mulai giat di bagian produksi sinetron Multivision Plus. Dan pada tahun yang sama manoj diberi script Jin dan Jun, dan ia pun dipercaya untuk menangani semuanya mulai dari A sampai Z. Jin dan Jun pun menuai sukses luar biasa.

Sebagai Manajer Pemasaran dan Produksi, ia lalu dipercaya menangani produksi dan pemasaran sinetron Multivision lainnya.

 

 

 

II. Culture, Coach dan Contribute

a.      Culture

Sejak kecil putra Dhamoo Punjabi ini memang sudah sudah menggilai film, dan hal ini juga ditunjang oleh background keluarganya yang bekerja di dunia film dan sinetron sejak tahun 1970-an. Kala itu, Manoj remaja suka bermain di kantor film milik keluarganya, Parkit Film yang ada di daerah Senen, dia suka memperhatikan bagaimana orang mengedit film. Dari sanalah ia tertarik pada film. Seusai menyelesaikan sekolahnya di Gandhi Memorial School, Jakarta, produser keturunan India yang lahir di Jakarta, 7 Desember 1972 silam, menimba ilmu di perusahaan Multivision, yang notabene juga milik keluarganya.

b.      Coach

Jauh sebelum membangun bidang usaha hiburan sendiri MD Entertainment  pada bulan September 2003, Manoj menempa ilmu di perusahaan milik keluarga, Multivision. Selain itu yang dijadikan mentor oleh ia adalah ayah dan pamannya sendiri yaitu Dhamoo Punjabi dan Raam Punjabi, ini karena ia beranggapan bahwa pengalaman mereka bisa dijadikan cermin bagi keberhasilannya.

c.       Contribute

Manoj merupakan penyubang terbesar dalam keberhasilan MD Entertaiment. Ini dibuktikan dengan karya-karya yang dihasilkannya. Salah satu karya yang dihasilkan adalah sinetron cinta fitri yang menjadi sinetron No. 1 selama ±3 tahun, dari tahun 2007 sampai sekarang.

III. Character, Courage dan No Complacency

a.      Character

Manoj merupakan seorang yang low profile dan simple ia menjalin hubungan dengan siapa saja dan sangat terbuka, namun hal tersebut dilandasi atas dasar profesionalisme. Ia juga sering membuat party dengan mengundang para bintang yang bekerja sama dengan MD, yang bertujuan agar semua menjadi lebih dekat dan terbuka. Selain itu, gaya kepemimpinan Manoj yang menembangkan kekeluargaan yang berbasis profesionalisme membuat karyawan-karyawannya menjadi dekat tanpa meninggalkan rasa hormat.

b.      Courage

Keberanian manoj dalam membuat keputusan sangat luar biasa. Ini dibuktikan dengan keluarnya ia dari Multivision Plus yang dilatarbelakangi oleh perbedaan visi. Namun keberaniannya untuk keluar dari Multivision Plus dibayar dengan mendirikan perusahaan sendiri yaitu MD Entertaiment. Selain itu, Berawal dari Manoj pulalah, yang berani menggunakan artis-artis muda dalam sinetron-sinetronnya. Langkah berani ini ia lakukan bukan lantaran ingin membayar murah honor-honor para pemain sinetronnya, melainkan ia memiliki target untuk mencetak bintang-bintang sebagai regenerasi.

c.       No Complacency

Walaupun sudah meraih sukses di usia yang relatif muda. Manoj masih memiliki mimpi besar, ia akan memproduksi film skala Hollywood. Manoj pun menaksir biaya yang akan ia perlukan untuk film layar lebar ini sekitar US$ 50 juta. Ia juga menargetkan pencapaian mimpi itu 7 tahun lagi.

3.2 Ahmad Dhani

3.2.1 Profil

Nama lahir      : Dhani Ahmad Prasetyo

Lahir               : 26 Mei 1972 (umur 36) Surabaya, Indonesia

Nama lain       : Dhani Manaf

Pekerjaan       : Musisi

Tahun Aktif    : 1992 - sekarang

Pasangan        : Maia Ahmad (bercerai)

Anak               : Ahmad Al Gazali, El Jalaluddin Rumi, dan Ahmad Abdul Qodir Jaelani

Orang tua       : Eddy Abdul Manaf

Dhani Ahmad Prasetyo (lahir di Surabaya, Jawa Timur, 26 Mei 1972; umur 36 tahun) atau yang lebih dikenal dengan Ahmad Dhani / Dhani Manaf adalah seorang musisi, penulis lagu, penata musik, dan produser Indonesia. Dhani merupakan  leader dari  grup band papan atas Dewa 19 dan juga personel grup band The Rock. Dhani juga merupakan pemilik dan pimpinan dari Republik Cinta Management. Dhani telah mencetak banyak hits dan sukses mengorbitkan sejumlah grup dan penyanyi seperti Reza Artamevia, Ari Lasso, Tere, Ratu (sekarang Duo Maia), Agnes Monica, Mulan Jameela, Dewi Dewi, Chrisye, Sophia Latjuba, Titi DJ, Krisdayanti, dan lain-lain.

1.      Dewa 19

Bakat musik Dhani mulai bergejolak saat duduk di bangku SMPN 6 Surabaya. Dhani bersama 3 orang sahabatnya Andra, Erwin Prasetya, dan Wawan, kemudian mendirikan grup band DEWA pada tahun 1986. Dhani bertindak pada vokal dan keyboard. Saking tergilanya pada musik, tidak jarang Dhani bolos sekolah untuk sekedar berkumpul bersama teman-temannya di DEWA untuk sekedar memainkan alat musik di rumah Wawan di kawasan komplek Universitas Airlangga. Dhani semula yang menteng di jalur rock, kemudian mencoba jalur musik jazz yang kemudian diikuti perubahan nama Dewa menjadi Downbeat. Bersama Downbeat, Dhani sempat menjuarai Festival Jazz Remaja se-Jawa Timur, juara I Festival band SLTA '90 atau juara II Djarum Super Fiesta Musik. Namun akhirnya Dhani kembali ke jalur rock dan mengibarkan bendera
DEWA 19 dengan tambahan Ari Lasso.

Karena tidak ada studio yang memadai di Surabaya, pada tahun 1991 Ahmad Dhani hijrah ke Jakarta untuk mencari perusahaan rekaman yang akan melabeli Dewa 19. Dengan modal seadanya, Dhani menginjak rimba ibukota, gentayangan dari satu perusahaan rekaman ke perusahaan rekaman lain menggunakan bus kota. Setelah sempat ditolak sejumlah label, akhirnya dhani dilirik oleh Jan Djuhana dari Team Records. Usaha Dhani tidak sia-sia, album perdana Dewa 19 (1992) sukses besar dengan melejitnya sejumlah hits seperti ”Kangen” dan ”Kita Tidak Sedang Bercinta Lagi”. Album ini tercatat sebagai album terlaris 1993 dan Dewa dianugerahi sebagai pendatang baru terbaik. Sukses Dewa 19 berlanjut di album-album berikutnya. Hingga saat ini tak kurang dari sebelas album yang telah dirilis Dhani bersama Dewa, yaitu Dewa 19 (1992), Format Masa Depan (1994), Terbaik Terbaik (1995), Pandawa Lima (1997), The Best Of Dewa 19 (1999), Bintang Lima (2000), Cintailah Cinta (2002), Atas Nama Cinta I & II (2004), Laskar Cinta (2004), Republik Cinta (2006), dan Kerajaan Cinta (2007). Meski telah beberapa kali mengalami pergantian personel, sampai saat ini Dewa 19 masih tetap eksis di blantika musik Indonesia.

2.      Karir Lain

Selain aktif di Dewa 19, Dhani juga sibuk dengan kegiatan lain. Pada tahun 1999, ia sempat melahirkan Ahmad Band, yang sempat dikenal dengan tembang ”Kuldesak” dan ”Aku Cinta Kau Dan Dia”. Selain itu Dhani juga menjadi memproduseri artis lain selain Dewa 19. Di tahun 1999, ia sukses melambungkan nama Reza Artamevia.

3.      The Rock

Bermula dari perekaman album solonya di Australia, Dhani bertemu dengan 4 anggota band Fire Shark, yaitu Mark Williams, Zachary Haidee-Keene, Michael Bennett, Clancy Alexander Tucker. Dari pertemuan itu munculah ide untuk berkolaborasi dalam sebuah grup musik. Dhani yang memiliki niat untuk go international menerima ajakan tersebut dan terbentuklah The Rock yang mana Fire Shark tidak bubar dan Dhani juga tidak meninggalkan Dewa 19. Pada Agustus 2007, lahirlah album pertama The Rock dengan tajuk Master Mister Ahmad Dhani I yang mencetak single ”Munajat

4.      Kehidupan pribadi

Dhani menikah dengan Maia Estianty ditahun 1994, setelah sekian lama menjalin cinta sejak Dhani masih di SMA 2 Surabaya. Dari pernikahan mereka, keduanya memiliki 3 anak. Dhani menamai anak-anaknya sesuai tokoh sufi yang dikaguminya, yakni Ahmad Al Gazali, El Jalaluddin Rumi, dan Ahmad Abdul Qodir Jaelani. Sejak akhir 2006, Dhani dan istrinya terlibat skandal 'tuduh menuduh' yang berujung pada gugatan cerai yang diajukan Maia. Rumah tangga mereka resmi berakhir pada 23 September 2008 di Pengadilan Agama Jakarta Selatan.

 

5.      Diskografi

a.      Dewa 19

·        Dewa 19 (1992)

·        Format Masa Depan (1994)

·        Terbaik Terbaik (1995)

·        Pandawa Lima (1997)

·        The Best Of Dewa 19 (1999)

·        Bintang Lima (2000)

·        Cintailah Cinta (2002)

·        Atas Nama Cinta (2004)

·        Laskar Cinta (2004)

·        Republik Cinta (2006)

·        Kerajaan Cinta (2007)

b.      The Rock

·        Master Mister Ahmad Dhani I (2007)

c.       Album Lain

·            Kuldesak (1999) – Bersama Ahmad Band

·            The Best Of Republik Cinta Artists Vol. 1

3.2.2 Implementasi Young On Top pada Ahmad Dhani

I. Competency, Capacity dan Capability

a.      Competency

Ahmad dhani adalah orang yang berkompetensi tinggi, ini bisa dilihat dari awal ia berkarir. Ketika tidak ada studio yang memadai di Surabaya, pada tahun 1991 Ahmad Dhani hijrah ke Jakarta untuk mencari perusahaan rekaman yang akan melabeli Dewa 19. Dengan modal seadanya, Dhani menginjak rimba ibukota, gentayangan dari satu perusahaan rekaman ke perusahaan rekaman lain menggunakan bus kota. Setelah sempat ditolak sejumlah label, akhirnya dhani dilirik oleh Jan Djuhana dari Team Records.

Usaha Dhani tidak sia-sia, album perdana Dewa 19 (1992) sukses besar dengan melejitnya sejumlah hits seperti ”Kangen” dan ”Kita Tidak Sedang Bercinta Lagi”. Album ini tercatat sebagai album terlaris 1993 dan Dewa dianugerahi sebagai pendatang baru terbaik. Sukses Dewa 19 berlanjut di album-album berikutnya. Hingga saat ini tak kurang dari sebelas album yang telah dirilis Dhani bersama Dewa, yaitu Dewa 19 (1992), Format Masa Depan (1994), Terbaik Terbaik (1995), Pandawa Lima (1997), The Best Of Dewa 19 (1999), Bintang Lima (2000), Cintailah Cinta (2002), Atas Nama Cinta I & II (2004), Laskar Cinta (2004), Republik Cinta (2006), dan Kerajaan Cinta (2007). Meski telah beberapa kali mengalami pergantian personel, sampai saat ini Dewa 19 masih tetap eksis di blantika musik Indonesia.

b.      Capacity

Selain sebagai hit’s maker Ahmad Dhani pun sangat piawai dalam membentuk dan mengorbitkan band dan penyanyi baru seperti Mulan Jameela, Mahadewi, The Law, The Rock, The Virgin, dll. Selain itu, penyanyi seperti  Reza Artamevia, Ari Lasso, Tere, Ratu (sekarang Duo Maia), Agnes Monica,Chrisye, Sophia Latjuba, Titi DJ, Krisdayanti, DEWA 19 pun diorbitkan oleh Ahmad Dhani.

c.       Capability

Bakat musik Dhani mulai bergejolak saat duduk di bangku SMPN 6 Surabaya. Dhani bersama 3 orang sahabatnya Andra, Erwin Prasetya, dan Wawan, kemudian mendirikan grup band DEWA pada tahun 1986. Dhani bertindak pada vokal dan keyboard. Saking tergilanya pada musik, tak jarang Dhani bolos sekolah untuk sekedar berkumpul bersama teman-temannya di DEWA untuk sekedar memainkan alat musik di rumah Wawan di kawasan komplek Universitas Airlangga. Dhani semula yang menteng di jalur rock, kemudian mencoba jalur musik jazz yang kemudian diikuti perubahan namaDewa menjadi Downbeat. Bersama Downbeat, Dhani sempat menjuarai Festival Jazz Remaja se-Jawa Timur, juara I Festival band SLTA '90 atau juara II Djarum Super Fiesta Musik. Namun akhirnya Dhani kembali ke jalur rock dan mengibarkan bendera DEWA 19 dengan tambahan Ari Lasso.

II. Culture, Coach dan Contribute

a.      Culture

Ahmad Dhani tidak hanya memiliki bakat music, tetapi juga didukung oleh referansi-referensi music yang ada di kepalanya. Ahmad Dhani memiliki banyak koleksi music, mulai dari piringan hitam sampai DVD dengan berbagai music dari berbagai aliran seperti : jazz, pop, folk, rock, klasik, profresif, R&B, dan blues.

Kondisi inilah yang membuat Ahmad Dhani bisa terus eksis di industri music Indonesia. Dengan banyaknya referensi music, Dhani bisa membuat music jenis apa saja.

Ahmad Dhani mampu menciptakan music-music yang cocok untuk industri music sekarang ini (pasaran). Hal ini juga yang mengakibatkan Ahmad Dhani berhasil di bisnis music. Sementara itu, ia juga bisa menyalurkan idealismenya dengan membuat idealisme yang kuat.

b.      Coach

Dalam menjalankan kariernya Ahmad Dhani tidak lepas dari peran sahabat juga mentor yaitu Faiz M atau sering Dhani sebut Bang Faiz. Setiap Ahmad Dhani selesai membuat karya, Ahmad Dhani sering mendiskusikan hasilnya dengan Bang Faiz ini. Saran dan kritik pun sering diberikan oleh Bang Faiz. Dan Ahmad Dhani pun menerima saran dan kritiknya sebagai masukan/referensi agar karya yang ia buat selanjutnya lebih baik. Selain itu, konteks people development, Ahmad Dhani adalah seorang coach yang mumpuni/profesional. Ia mampu menemukan potensi talent seseorang, mampu mendampingi dan mengarahkan hingga target kesuksesan dicapai dengan gemilang. Ia juga bisa dibilang sebagai sang Alchemist (Apa yang disentuhnya berhasil). Misalnya saja dengan keberhasilan Dhani dalam membentuk grup dewi-dewi atau yang sekarang lebih dikenal dengan Mahadewi, selain itu keberhasilan the Virgin, Mulan Jamelaa yang merupakan mantan personil duo ratu. Mereka semua sukses dengan tangan Dhani, jadi tidak heran jika Dhani disebut sebagai Alchemist.

c.       Contribute

Kontribusi Ahmad Dhani / Dhani Manaf dalam dunia musik sangatlah besar. Ia adalah seorang musisi, penulis lagu, penata musik, dan produser Indonesia. Selain aktif di Dewa 19, Dhani juga sibuk dengan kegiatan lain. Pada tahun 1999, ia sempat melahirkan Ahmad Band, yang sempat dikenal dengan tembang ”Kuldesak” dan ”Aku Cinta Kau Dan Dia”. Selain itu Dhani juga memproduseri artis lain selain Dewa 19. Sejak kesuksesan Dhani melambungkan nama Reza Artamevia di tahun 1997, ia mulai sering memproduseri artis lain, dan melahirkan bakat-bakat baru dalam dunia music.

Dhani merupakan  leader dari  grup band papan atas Dewa 19 dan juga personel grup band The Rock. Dhani juga merupakan  pemilik dan pimpinan dari Republik Cinta Management. Dhani telah mencetak banyak hits dan sukses mengorbitkan sejumlah grup dan penyanyi.

III. Character, Courage dan No Complacency

a.      Character

Di media Karakter ahmad dhani lekat sebagai pribadi arogan yang “asal” berbicara tentang apa saja. Namun hal tersebut tidak dibuat pusing oleh Ahmad Dhani. Bahkan anggapan negative tentang Ahmad Dhani dipatahkan oleh karakter Ahmad Dhani yang kreatif dan dinamis yang menghantarkan Ahmad Dani sebagai salah satu young on top Indonesia. Kepiawaian Ahmad Dhani dalam membuat lagu dan mengembangkan usahanya tidak diragukan lagi. Karena seperti yang kita lihat saat ini banyak penyanyi atau grup band yang dibentuk oleh ahmad dhani. Bagi orang-orang terdekatnya, Ahmad Dhani adalah muara dari beragam ide. Entah ide asli atau adaptasi. Otaknya tidak pernah berhenti untuk menghasilkan sesuatu.

b.      Courage

Keberanian Ahmad Dhani mengaransemen ulang lagu lagu “Time Is Running OutMuse bagian Verse-nya pada album debut terbaru Mulan Jameela, yang judulnya Makhluk Tuhan Paling Sexy. Walaupun keberanian Dhani menimbulkan kontroversi tetapi lagu yang dibawakan Mulan Jamelaa menuai sukses dan bisa diterima oleh masyarakat luas. Selain itu keberanian Ahmad Dhani dalam menyatukan jenis musik yang berbeda aliran pun patut diacungi jempol. Salah satu contoh inovasi musiknya adalah munculnya musik rock`n`dut (rock dan dangdut). Jenis musik ini memang tergolong baru, tetapi ke depannya memiliki peluang besar menjadi `genre` yang menjanjikan bagi pasar musik. Karena ahmad dhani mempunyai pendapat sendiri, jika dangdut yang sekarang bisa berevolusi menjadi `genre` dangdut yang lebih modern, pasti bisa go internasional.

c.       No-Complacency

Walaupun ahmad dhani dinobatkan sebagai salah satu young on top Indonesia namun ia belum merasa puas karena ia masih mempunyai beberapa impian yang belum terwujud. Salah satu impiannya adalah ingin bekerja sama sama dengan Inul untuk membuat musik dangdut yang dikemas modern. Menurut dia, kemampuan Inul sebagai penyanyi tidak ada duanya di dunia, tetapi sayangnya tidak dikemas dengan baik. Kalau dangdut yang sekarang bisa berevolusi menjadi `genre` dangdut yang lebih modern, pasti bisa go internasional.


BAB IV
PENUTUP

 

 

 

4.1 Kesimpulan

Pemuda dalam pengertiannya adalah manusia-manusia muda, akan tetapi di Indonesia ini sehubungan dengan adanya program pembinaan generasi muda maka pengertian pemuda diperinci dan tersurat dengan pasti. Ditinjau dari kelompok umur, maka pemuda Indonesia adalah sebagai berikut :

Masa bayi                    : 0 – 1 tahun

Masa anak                   : 1 – 12 tahun

Masa Puber                  : 12 – 15 tahun

Masa Pemuda              : 15 – 21 tahun

Masa dewasa               : 21 tahun ke atas

Dilihat dari segi ideologis politis, generasi muda adalah mereka yang berusia 18 – 30 – 40 tahun, karena merupakan calon pengganti generasi terdahulu.

Pengertian pemuda berdasarkan umur dan lembaga serta ruang lingkup tempat pemuda berada terdiri atas 3 kategori yaitu :

1.      Siswa, usia antara 6 – 18 tahun, masih duduk di bangku sekolah.

2.      Mahasiswa usia antara 18 – 25 tahun berada di perguruan tinggi dan akademi.

3.      Pemuda di luar lingkungan sekolah maupun perguruan tinggi yaitu mereka yang berusia 15 – 30 tahun keatas.

Akan tetapi, apabila melihat peran pemuda sehubungan dengan pembangunan, peran itu dibedakan menjadi dua yaitu :

1.      Didasarkan atas usaha pemuda untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan-tuntutan lingkungan. Pemuda dalam hal ini dapat berperan sebagai penerus tradisi dengan jalan menaati tradisi yang berlaku.

2.      Didasarkan atas usaha menolak menyesuaikan diri dengan  lingkungan. Peran pemuda jenis ini dapat dirinci dalam tiga sikap, yaitu : pertama jenis pemuda “pembangkit” mereka adalah pengurai  atau pembuka kejelasan dari suatu masalah sosial. Mereka secara tidak langsung ikut mengubah masyarakat dan kebudayaan. Kedua, pemuda nakal. Mereka tidak berniat mengadakan perubahan, baik budaya maupun pada masyarakat, tetapi hanya berusaha memperoleh manfaat dari masyarakat dengan melakukan tindakan menguntungkan bagi dirinya, sekalipun dalam kenyataannya merugikan orang lain. Ketiga, pemuda radikal. Mereka berkeinginan besar untuk mengubah masyarakat dan kebudayaan lewat cara-cara radikal atau bisa disebut sebagai  revolusioner.

Young On Top dapat diartikan sebagai anak-anak muda berprestasi yang berada di puncak takhta. Pada saat sekarang ini, sudah banyak dari kalangan usia muda yang menjadi pemimpin, punya otoritas dan pemegang tanggung jawab terbesar di dalam organisasinya. Mereka memimpin ratusan atau bahkan ribuan karyawan, yang bisa jadi banyak diantaranya berusia dua kali lipat dari usianya.

Menurut SWA, Young On Top terbagi ke dalam empat kategori besar, yaitu :

1.      Mereka yang menduduki posisi puncak di dalam perusahaan yang bukan miliknya. Jadi, mereka berlatarbelakang professional murni.

2.      Mereka yang sukses dengan perusahaan keluarganya, yang dibangun oleh generasi sebelumnya baik itu ayah atau kakeknya.

3.      Mereka yang sukses di dalam bisnis yang mereka rintis sendiri (entrepreneur).

4.      Mereka yang sukses di dalam bisnis keluarga dan sekaligus juga di dalam bisnis milik sendiri.

Faktor-faktor yang memacu banyaknya Young On Top pada saat sekarang ini adalah :

a.      Dinamika bisnis bergerak semakin cepatsehingga membutuhkan kecepatan dalam eksekusi dan pengendalian.

b.     Tingkat pendidikan di kalangan muda sekarang jauh lebih bagus.

c.      Munculnya banyak profesi yang menuntut kehadiran anak muda sebagai pemimpin dan pelaksana.

d.     Masih banyaknya saluran media untuk pembelajaran sehingga anak muda bisa cepat menambah pengetahuan dan mendengar/melihat pengalaman orang lain termasuk jejaring sosial.

e.      Semakin banyaknya pusat pendidikan yang mampu mentransfer pengetahuan untuk akselerasi karier.

f.       Terjadi pergeseran paradigma di dikalangan pemilik (shareholder) bisnis sehingga kini mereka lebih mencari expert talent dibandingkan senior talent atau family connection.

Untuk mencapai posisi puncak pada saat usia muda dibutuhkan 9C yaitu Competency, Capacity, Capability, Character, Courage, No Complacency, Culture, Coach, Contribute sedangkan 2C lainnya adalah Change dan Challenge dimana para calon-calon Young On Top harus bisa mengalahkannya 9C tesebut.

Nama Manoj Punjabi tidak bisa dilepaskan dari dunia sinetron Indonesia. Ia adalah produser dari MD Entertainment yang dibangunnya pada September 2004.

Sejak kecil putra Dhamoo Punjabi ini memang sudah sudah menggilai film, dan hal ini juga ditunjang oleh background keluarganya yang bekerja di dunia film dan sinetron sejak tahun 1970-an. Kala itu, Manoj remaja suka bermain di kantor film milik keluarganya, Parkit Film yang ada di daerah Senen, dia suka memperhatikan bagaimana orang mengedit film. Dari sanalah ia tertarik pada film. Seusai menyelesaikan sekolahnya di Gandhi Memorial School, Jakarta, produser keturunan India yang lahir di Jakarta, 7 Desember 1972 silam, menimba ilmu di perusahaan Multivision, yang notabene juga milik keluarganya.

Dari tangan Manoj, tak terhitung sinetron yang telah ia hasilkan. Sebut saja Atas Nama Cinta, Azizah, Bawang Merah Bawang Putih, Bayu Cinta Luna, Benci Jadi Cinta, Chelsea, Cinta Bunga, Cinta Fitri, Cinderella, Hafizah, Hidayah, Kasih Dan Amara, Kesetiaan Cinta, Laila, Melati Untuk Marvel, Miranda, Suci, Rindu Milik Rangga, Terlanjur Cinta dan masih banyak lagi.

Prestasi yang diraih MD Entertaiment tersebut tidak lepas dari peran CEO-nya, Manoj Punjabi. Karena, dibawah kepemimpinannyalah MD Entertaiment dapat menyelesaikan karya-karya besar tepat waktu tanpa harus mengorbankan sisi kualitas.

Selain Manoj Punjabi ada juga Dhani Ahmad Prasetyo (lahir di Surabaya, Jawa Timur, 26 Mei 1972; umur 36 tahun) atau yang lebih dikenal dengan Ahmad Dhani / Dhani Manaf adalah seorang musisi, penulis lagu, penata musik, dan produser Indonesia. Dhani merupakan  leader dari  grup band papan atas Dewa 19 dan juga personel grup band The Rock. Dhani juga merupakan pemilik dan pimpinan dari Republik Cinta Management. Dhani telah mencetak banyak hits dan sukses mengorbitkan sejumlah grup dan penyanyi seperti Reza Artamevia, Ari Lasso, Tere, Ratu (sekarang Duo Maia), Agnes Monica, Mulan Jameela, Dewi Dewi, Chrisye, Sophia Latjuba, Titi DJ, Krisdayanti, dan lain-lain.

 


DAFTAR PUSTAKA

 

 

 

http://id.wikipedia.org/wiki/Manoj_Punjabi [10 April 2010]

Male Emporium [2010] [OnLine], Tersedia http://default.tabloidnova.com/article.php?name=/manoj-punjabi-terjebak-cinta-segitiga&channel=selebriti%2Fprofil [10 April 2010]

http://selebriti.kapanlagi.com/manoj_punjabi/ [10 April 2010]

http://www.indonesia.embassy.gov.au/jaktindonesian/SM08_008.html [17 April 2010]

http://book.store.co.id/Young_On_Top_buku_12465.html [17 April 2010]

http://ahmaddani.blogspot.com/ [17 April 2010]

http://adibadib.multiply.com/journal/item/24/Ideologi_Sikap_dan_Otak_Ahmad_Dhani [17 April 2010]

http://selebriti.kapanlagi.com/ahmad_dhani/ [17 April 2010]

http://id.wikipedia.org/wiki/Ahmad_Dhani [17 April 2010]

Majalah SWAsembada Edisi Maret 2010

Boen, Billy.2009. Young On Top. Jakarta : Gagas